Rahmad Handoyo Minta Semua Pihak Waspadai Lonjakan Omicron

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Rahmad Handoyo Minta Semua Pihak Waspadai Lonjakan Omicron
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. (Dok: DPR)

Pemerintah diminta segera melakukan antisipasi.

Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo mewanti-wanti semua pihak agar mewaspadai terjadinya lonjakan kasus Omicron. Dimana, sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa kasus varian Omicron terus mengalami penambahan.

"Berkaca pada data yang ada di Indonesia yang belum sampai 2 minggu dari 3 kasus menjadi 46 kasus, (lebih dari) 10 kali lipat kan. Saya kira meskipun ukurannya masih kecil dari 3 menjadi 46 tapi ingat proses pengalihan persentasenya yang harus diperhatikan. Kalau berkaca dari global, dalam seminggu-dua minggu lagi proses pengalihannya berapa kali lipat gitu ya, percepatannya harus menjadi perhatian bersama," kata Rahmad dalam siaran persnya.

Legislator Fraksi PDI-Perjuangan itu ingin pemerintah segera melakukan langkah antisipasi.

"Kita harus pasang kuda-kuda, dengan cara apa? Nataru ini kita harus benar-benar menyiapkan antisipasinya. Pemerintah harus bersikap dinamis, kalau memang itu dari sisi statistik pengetatan itu saya kira harus lebih dipercepat," ucapnya.

Rahmad tidak ingin kejadian beberapa bulan ke belakang seperti rumah sakit penuh terulang karena lonjakan kasus Covid-19. Dia juga mengingatkan bahwa varian Omicron penularannya sangat cepat jika dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya.

Baca Juga: Momen Tahun Baru Bisa Jadi Klaster Penyebaran Covid-19 Varian Omicron

"Yang penting bagaimana kita menghalau agar gelombang Omicron jangan sampai meledak di Indonesia. Protokol kesehatan menjadi lagu yang tidak bisa ditawar, wajib dan mutlak dilakukan. Saya percaya pemerintah melihat situasi-kondisi kekinian global, khususnya di Indonesia akan bergerak cepat kalau kondisi di Indonesia mengkhawatirkan ataupun akan terjadi lonjakan," tutupnya.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI