Komisi IX DPR Desak Pemerintah Penuhi Ketersediaan Reagen Sebagai Alat Tes Covid-19 di Gorontalo
![Komisi IX DPR Desak Pemerintah Penuhi Ketersediaan Reagen Sebagai Alat Tes Covid-19 di Gorontalo](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/23/38080-dpr.jpg)
Sejak awal Covid-19, Indonesia sudah rebutan dengan negara lain untuk mendapatkan cartridge.
Suara.com - Terkait dengan penanganan permasalahan Covid-19, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh menyoroti alat untuk tes Covid di Gorontalo hanya dimiliki oleh BPOM, sementara reagen yang dimiliki oleh BPOM masih terbatas. Ninik menyarankan agar TCN yang digunakan untuk tes TBC dapat menjadi alternatif lain dalam melakukan tes Covid-19, dengan hanya mengganti cartridge yang dimiliki.
"Dulu PCR harus ke Manado, harus ke Makassar. Sekarang ada di BOPM dan itu reagennya masih kurang. Tadi saya katakan, TCN kalau TCN sebenarnya butuh cartridge, lagi-lagi cartridge kesulitan untuk membeli. TCN itu adalah alat yang untuk mendeteksi TBC sebetulnya, cuma dengan diganti cateridge-nya bisa untuk semacam PCR, bisa untuk mendeteksi Covid," paparnya kepada Parlementaria, di Gorontalo, Selasa (22/02/2022).
Ninik, biasa disapa memaparkan, sejak awal Covid-19, Indonesia sudah rebutan dengan negara lain untuk mendapatkan cartridge. Di awal-awal Covid-19, Indonesia hanya mendapatkan sekitar 6000 per minggu, untuk dibagikan ke seluruh Indonesia. Tentu hal ini sangat kurang, sehingga pemerintah provinsi harus membelinya sendiri.
Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini meminta kepada seluruh stakeholders mitra kerja DPR untuk dapat memanfaatkan pertemuan semacam ini dengan menyalurkan keluhan-keluhan dan permasalahan yang terjadi, mengingat forum ini juga dihadiri oleh para pejabat eselon satu Pemerintahan yang menjadi mitra kerja di pusat.
Baca Juga: Komisi IX DPR RI Prihatin Atas Tingginya Angka Stunting di Gorontalo
Terkait kurangnya reagen di Gorontalo, mereka sudah menyampaikan hal tersebut, dan Yahya mengatakan, hal tersebut langsung diberikan bantuan secara simbolis dengan menyerahkan alat tes antigen sebanyak 50 ribu pemerintah provinsi Gorontalo.
"Tadi yang muncul antara lain, kurangnya reagen disini, kami sudah minta supaya dipenuhi oleh pak Maksi tadi secara simbolis sudah disampaikan, nanti akan diikuti dengan surat secara resmi itu permintaan reagen untuk antigen," tutupnya.