Omicron BA.4 Masuk Jakarta, Gus Muhaimin Ingatkan Optimalisasi Booster

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Omicron BA.4 Masuk Jakarta, Gus Muhaimin Ingatkan Optimalisasi Booster
Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar. (Dok: DPR)

"Saya kira pengetatan belum dibutuhkan untuk saat ini,"

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menilai pemerintah tidak perlu melakukan langkah ekstrem seperti membatasi aktivitas masyarakat, usai kasus Covid-19 varian Omicron BA.4 terkonfirmasi di Jakarta.

Gus Muhaimin menyarankan pemerintah untuk memfokuskan optimalisasi cakupan vaksinasi booster bagi masyarakat yang hingga kini belum mencapai target.

"Saya kira pengetatan belum dibutuhkan untuk saat ini, tapi sebaiknya pemerintah fokus vaksinasi khususnya bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi ketiga. Nah ini nyatanya belum sampai target kan," kata Gus Muhaimim di Jakarta, Selasa, (14/6/2022).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, data klinis selama ini menyebut gejala lebih berat Covid-19 justru banyak dialami oleh masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi booster. Sebab itu ia menilai optimalisasinya sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi dampak dari varian BA.4.

Baca Juga: Pengelola Klaim Omicron BA.4 dan BA.5 Belum Terdeteksi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran

"Memang jumlah vaksinasi pertama dan kedua kita sudah melebihi target yang telah ditetapkan yakni 200 juta vaksinasi untuk vaksinasi ke 1 dan 168 juta untuk vaksinasi kedua, tapi yang booster belum. Padahal secara klinis mereka yang sudah booster lebih kuat imunnya," tegas Gus Muhaimin.

Di sisi lain Gus Muhaimin juga meminta pemerintah untuk melakukan pemantauan terhadap penyebaran sekaligus memastikan varian baru tersebut tidak tersebar lebih luas.

"Kalau nanti penyebaran virus semakin meluas, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat saya kira perlu. Tapi sebelum itu terjadi sebaiknya dicegah dari sekarang dengan booster," ujarnya.

Gus Muhaimin juga mendorong pemerintah untuk menelusuri sumber penyebaran varian ini apakah karena transmisi lokal atau disebabkan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), sehingga jika diketahui sumber asal penyebaran maka akan memudahkan pemerintah untuk mencegah varian virus tersebut semakin meluas.

"Jangan lupa juga tracing dan testing, cari dari mana asal muadal varian baru ini bisa masuk ke Jakarta. Lalu penting juga treatment yang tepat untuk rangka memutus rantai penyebarannya," tukas Gus Muhaimin.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Bertambah Jadi 43 Orang


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI