Genjot Pembangunan Jalan di Perbatasan Kalbar, Lasarus Berharap Tidak Ada Lagi Masyarakat Tenggelam di Sungai

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Genjot Pembangunan Jalan di Perbatasan Kalbar, Lasarus Berharap Tidak Ada Lagi Masyarakat Tenggelam di Sungai
Dok: DPR

Dalam kesehariannya masayarakat 16 Desa yang bermukim di daerah perbatasan Kalbar hidup dalam kondisi terisolir.

Suara.com - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengucapkan apresiasinya terhadap Pemerintah yang telah merealisasikan aspirasinya terhadap pembangunan jalan pararel di sejumlah desa terisolir yang berada di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) perbatasan dengan Kalimantan Timur (Kaltim).

Ditegaskannya pembangunan jalan-jalan pararel daerah perbatasan Kalbar, sangat menolong bagi keselamatan masyarakat, khususnya dari ancaman kapal tenggelam yang sering kali mengakibatkan korban jiwa dari masyarakat yang hendak melakukan mobilisasi. Demikian disampaikan Lasarus saat meninjau pembangunan jalan paralel perbatasan Nanga Era, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalbar menuju Kaltim.

"Pertama saya secara pribadi mengucapkan terimakasih atas realisasi pemerintah pusat terhadap aspirasi yang terus-menerus saya usulkan ini. Kedua pembangunan jalan pararel di daerah perbatasan akan menyelamatkan saudara-saudara kita yang tinggal di desa-desa perbatasan ini dari ancaman kapal karam, karena selama ini cukup banyak korban jiwa karena masyarakat masih mengandalkan transportasi kapal melalui jalur sungai," ujar Lasarus kepada wartawan.

Lebih lanjut dirinya menceritakan, dalam kesehariannya masayarakat 16 Desa yang bermukim di daerah perbatasan Kalbar hidup dalam kondisi terisolir karena tidak adanya akses jalan yag tersedia. Sehingga trasnportasi melalui jalur sungai dengan menggunakan kapal serta sampan dengan fasilitas keselamatan yang sangat minim serta seadanya, menjadi pilihan yang harus diambil oleh masyarakat untuk bepergian keluar desa.

Baca Juga: DPR Minta Semua Pihak Utamakan Dialog dalam Konflik Palestina-Israel

"Di sini arus sungainya sangat deras, apa lagi ketika air sungai sedang pasang masyarakat harus menantang maut  dan bertaruh nyawa mereka untuk sekedar bepergian saja. Karena itu pembangunan jalan pararel ini sangat menolong dan tentunya akan membebaskan masyarakat dari status desa terisolir yang juga tentunya kan turut meningkatkan pendapatan masyarakat juga secara ekonomis," ungkapnya.

Selain itu Lasarus mengungkapkan, pembangunan jalan pararel itu nantinya akan menghubungkan sebanyak 16 Desa di Kecamatan  Putussibau Selatan dengan Kecamatan-kecamatan tentangganya hingga menuju Kabupaten Kapuas Hulu dan provinsi Kaltim sebagai provinsi tetangga. Sementara dari 16 Desa tersebut dikatakannya saat ini terdapat sejumlah Desa yang sangat terisolir karena tidak memiliki akses jalan darat di lintas timur Kapuas Hulu, di antaranya Desa Kareho, Desa Sungai Uluk, Desa Belatung dan Desa Tanjung Lokang.

“Oleh karena itu saya akan terus berjuang menggenjot realisasi pembangunan jalan dan jembatan di daerah perbatasan ini hingga desa paling timur Kapuas Hulu. Karena kalau jembatan sudah ada, masyarakat tetap bisa menggunakan jalan yang sudah dibuka. Lainnya halnya kalau jembatan tidak ada, maka aksesnya putus sama sekali,” tegas Politisi PDI-Perjuangan itu.

Sebagai informasi Kecamatan Putussibau Selatan, merupakan daerah paling timur di Kabupaten Kapuas Hulu, Kecataman Putussibau Selatan berbatasan langsung dengan Provinsi Kaltim. Di Kecamatan ini terdapat sebanyak 16 Desa yang terdiri dari Beringin Jaya, Desa Bungan Jaya, Desa Cempaka Baru, Desa Ingko Tambe, Desa Jaras, Desa Kedamin Barat, Desa Kedamin Hilir,Desa Kedamin Hulu, Desa Kareho, Desa Melapi, Desa Sayut, Desa Sungai Uluk, Desa Suka Maju, Desa Tanjung Jati, Desa Tanjung Lokang dan Desa Urang Unsa.
 

Baca Juga: Penyanyi Korea Selatan Ini Disebut Punya Wajah Mirip Komeng Muda, Fans sampai Geleng-Geleng


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI