Parlemen OKI Tegas Dukung Palestina: Jangan Goyah, Harus Kompak!

Pertemuan DPR dan Parlemen Palestina perkuat sinergi global perjuangkan kemerdekaan dan keadilan Palestina.
Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI, Junico B.P. Siahaan, menegaskan pentingnya solidaritas dan konsistensi antarnegara pendukung Palestina dalam menghadapi berbagai tantangan global. Hal tersebut disampaikannya usai DPR RI menerima Delegasi Negara Palestina dalam forum pertemuan bilateral DPR RI dengan Parlemen Palestina di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Dalam pertemuan yang turut menghadirkan Ketua DPR RI Puan Maharani dan Kepala Delegasi Parlemen Palestina itu, Mohammad Mousa Subeih ini, Junico menyoroti pentingnya sinergi antar parlemen sebagai bagian dari upaya kolektif memperjuangkan keadilan bagi Palestina. Ia menyebut pertemuan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi negara-negara pendukung di tengah tekanan geopolitik.
“Jadi gini, kita ini sebagai negara-negara yang mendukung, harus kompak. Selalu terus saling berkesinambungan. Hari ini parlemen dengan parlemen saling menguatkan. Ini adalah forum-forum penguatan,” tegas Legislator Dapil Jawa Barat I ini.
Ia juga menyinggung stagnasi proses penyelesaian konflik Palestina di forum internasional seperti PBB, yang dinilai masih dihambat oleh dominasi negara-negara besar. “Kita tahu di PBB itu ada 5 negara besar yang mempunyai suara yang tidak bisa diganggu (Hak Veto). Sehingga hal ini seperti nabrak tembok terus. Tapi kita sebagai negara-negara tidak boleh mundur,” kata Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Baca Juga: Ravindra Airlangga: Aljazair Tuan Rumah Konferensi Parlemen OKI Selanjutnya ke-20
Menurut Junico, meski tantangan di ranah diplomasi tinggi sangat besar, dukungan global terhadap Palestina terus mengalami peningkatan. Ia optimis bahwa pada waktunya, tekanan internasional akan memberikan dampak nyata bagi perjuangan kemerdekaan Palestina. “Negara-negara yang memberikan dukungan ke Palestina akan terus bertambah. Dan ini akan ada waktunya nanti, karena memang tidak mudah,” ujarnya.
Menyoroti peran Forum Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC), Junico menilai bahwa kekuatan kolektif negara-negara Islam, yang kini berjumlah lebih dari 50 anggota, memiliki potensi besar dalam membentuk opini dan kebijakan global
“Kalau kita bicara sekuat apa Forum PUIC, negara-negara konferensi Islam ini sudah merupakan suara negara yang sangat besar. Secara jumlah penduduk juga sudah sangat besar. Kalau semuanya bersatu padu, ini tentu jadi kekuatan yang harus diperhitungkan oleh PBB,” jelasnya.
Namun ia juga mengakui dinamika internal antarnegara anggota PUIC menjadi tantangan tersendiri dalam mencapai kesatuan sikap di semua isu. “Tapi menurut saya, kalau negara-negara yang hari ini parlemennya berkumpul, saya yakin ini sebuah kekuatan besar yang juga harus diperhitungkan oleh PBB hari ini,” pungkasnya. ***
Baca Juga: Pramono Ogah Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, PSI Tagih Solusi Konkret: Tak Bisa Hanya Omon-omon