Ketua DPR Beri Bantuan Ribuan Benih Jagung ke Kelompok Tani

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Ketua DPR Beri Bantuan Ribuan Benih Jagung ke Kelompok Tani
Ketua DPR Bambang Soesatyo memberikan benih jagung untuk luas lahan tanam mencapai 735 hektar kepada 50 kelompok tani di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2019) (Dok : DPR).

Benih tersebut diharapkan bisa meningkatkan produktifitas jagung di Kabupaten Kebumen.

Suara.com - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo memberikan bantuan 11.025 kg benih jagung untuk luas lahan tanam mencapai 735 ha kepada 50 kelompok tani di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Benih tersebut diharapkan bisa meningkatkan produktifitas jagung di Kabupaten Kebumen, sehingga membantu pencapaian target produksi jagung nasional tahun 2019 sebesar 29,3 juta ton. Dengan prediksi tingkat konsumsi jagung nasional sebesar 23,25 juta ton, tahun ini diharapkan Indonesia bisa surplus 6,68 juta ton jagung.

"Semboyan 'Bhumitirta Praja Mukti' yang melekat pada Kabupaten Kebumen punya pesan mendalam bahwa tanah dan air untuk kesejahteraan bangsa dan rakyat. Suburnya alam yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa tidak boleh kita sia-siakan menjadi lahan tidur. Walaupun kondisi panas terik dan musim kemarau, petani bisa 'membangunkan' lahan tidur usai panen padi dengan menanam jagung," ujar Bamsoet, saat acara Panen Padi Gogo dan Penyerahan Bantuan Benih Jagung Hibrida di Desa Waluyo, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2019).

Hadir dalam acara ini antara lain, Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz, Kapolres Kebumen, AKBP Robertho Pardede, Dandim 0709/Kebumen, Letkol Inf. Zamril Philiang, Kajari Kebumen, Erry Pudyanto Marwantono, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, Pudjirahayu serta kelompok tani penerima bantuan benih jagung.

Baca Juga: DPR Minta Warna KTP-el WNA Dibedakan dengan WNI

Bamsoet meyakinkan para petani, mitos yang selama ini beredar bahwa lahan yang ditanami jagung akan tandus atau cengkar, tidak sepenuhnya benar. Selama bercocok tanam dengan baik dan benar, menanam jagung tidak akan merusak lahan. Malah justru bisa mengoptimalkan lahan dan memberikan pemasukan tambahan kepada petani.

"DPR selalu meminta pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan), bukan hanya memberikan bantuan fisik berupa benih, pupuk dan irigasi, tapi juga  bantuan non fisik berupa pembinaan ilmu kepada para petani. Kehadiran 31500 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) tersebar di berbagai desa, yang akan ditingkatkan secara bertahap menjadi 74000, diharapkan bisa membina petani menjadi lebih baik lagi, terutama dalam memanfaatkan lahan tidur," ujar Bamsoet.

Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menjelaskan, Sistem Informasi Monitoring Pertanaman Padi (Simotandi) dan citra Satelit Landsat-8 Kementeraian Pertanian pada 2018 menampilkan lahan tidur Kabupaten Kebumen mencapai 13011 ha yang tersebar di 26 kecamatan. Sayang jika tidak dimanfaatkan, misalnya dengan melakukan sistem tumpang sari padi dengan jagung.

"Sistem tumpang sari memanfaatkan lahan tidur sebenarnya sudah sukses dijalankan di beberapa kecamatan di Kabupaten Kebumen, antara lain di Kecamatan Mirit, Ambal, Buluspesantren, Petanahan, Klirong, Buayan, Rowokele dan Sempor. Diharapkan Kabupaten Kebumen bisa segera melakukan panen raya jagung seluas 1.057 ha dengan perkiraan produksi mencapai 4570 ton pipilan kering," jelas Bamsoet.

Jika langkah tersebut sukses, Bamsoet berharap, petani di daerah lainnya bisa terinspirasi. Data Kementan melaporkan, setidaknya ada 24 juta ha lahan kering dan 15 juta ha lahan rawa yang punya potensi untuk dimanfaatkan.

Baca Juga: Ketua DPR Klaim Antusiasme Warga dalam Pemilu 2019 Tinggi

"Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, luas lahan pertanian Indonesia di tahun 2018 hanya mencapai 7,1 juta ha. Jika di beberapa lahan tersebut bisa menjalankan sistem tumpang sari, produktivitas pertanian nasional akan melesat tajam. Hal ini ditambah dengan pemanfaatan lahan kering dan lahan rawa, tak menutup kemungkinan di tahun 2045 Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia," katanya.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI