Fadli Zon : Indonesia harus Jadi Pemenang dalam Revolusi Industri 4.0

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Fadli Zon : Indonesia harus Jadi Pemenang dalam Revolusi Industri 4.0
Wakil Ketua DPR, Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM, Fadli Zon, usai seminar nasional "Revolusi Industri 4.0 dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan", di Gedung Nusantara, Jakarta. (Dok : DPR).

Infrastruktrur digital dan infrastruktur lain yang sangat rapuh, sewaktu-waktu bisa lumpuh dengan mudah.

Suara.com - Wakil Ketua DPR, Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM, Fadli Zon berharap, Indonesia bisa menjadi winner atau pemenang dalam revolusi Industri 4.0,  dengan tidak hanya sekadar menjadi market atau pasar, melainkan juga menjadi penarik manfaat yang bisa meningkatkan kesehahteraan masyarakat.

Demikian diungkapkannya, usai menjadi keynote speaker dalam seminar nasional dengan Tema "Revolusi Industri 4.0 dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan", yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Setjen dan BK DPR, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (8/8/2019).

“Seminar yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Setjen dan BK DPR tentang revolusi Industri 4.0 dan pembangunan ekonomi berkelanjutan menjadi sesuatu yang penting. Namun saya berharap, agar seminar ini tidak terjebak dalam jargon-jargon revolusi 4.0 saja,  tanpa mampu mengatasi persoalan-persoalan yang masih tradisional,” katanya.

Ia menambahkan, kejadian blackout atau padamnya listrik secara massal yang melanda Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten beberapa waktu lalu, sempat disebut sebagai blackout 4.0. Ini menunjukan infrastruktrur digital dan infrastruktur lain yang sangat rapuh, sewaktu-waktu bisa lumpuh dengan mudah.

Baca Juga: DPR Menilai, Wacana Impor Rektor Asing Tak Hargai SDM Sendiri

Politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini kembali mencontohkan peristiwa padamnya listrik beberapa hari lalu, dimana masyarakat banyak yang kembali menyalakan lilin. Ini harus dilihat sebagai sebuah perspektif yang besar.

Pihaknya berharap, Indonesia seharusnya menjadi pemenang dalam revolusi industri 4.0 ini, dan tidak sekadar menjadi pasar atau market saja. 

“Revolusi Industri 4.0 ini akan menjadi omong kosong tanpa adanya electricity, infrastruktur tradisional yang merupakan basic services seperti listrik dan BBM. Infrastruktur ini harus sustainable, karena jika infrastruktur tradisional ini tidak ada sustainability atau keberlanjutan, revolusi 4.0 ini akan omong kosong,” ucapnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, revolusi industri 4.0 harus ditopang oleh infrastruktur tradisional yang kokoh.

“Disinilah kita harus bisa pastikan akan menjadi pemenang. Revolusi industri 4.0 harus diarahkan untuk bisa meningkatkan suatu kesejahteraan, keadilan yang inklusif, terutama masyarakat yang mendapatkan benefit, bukan orang asing,” tegasnya.

Baca Juga: DPR : Wacana Impor Rektor Asing Jadi Ironi Kemandirian Bangsa

Fadli mencontohkan dunia digital, dimana saat ini memiliki kekuatan inovasi yang sangat tinggi.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI